Senin, 14 Maret 2016

Mendahulukan yang utama

Dalam pembahasan kali ini adalah menentukan prioritas dan mengatur waktumu sehingga hal-hal yang sangat penting didahulukan, bukan ditunda atau bahkan tidak dikerjakan. Kebiasaan ini dijadikan sebagai kebiasaan daya kemauan (kekuatan untuk mengatakan ya kepada hal-hal yang paling penting bagimu) dan daya menolak (kekuatan untuk mengatakan tidak kepada hal-hal yang kurang penting bagimu dan juga terhadap tekanan sesama yang menghalangi kegiatan hari-harimu).

1.Orang yang suka menunda-nunda
Moto hiddup orang yang suka menunda-nuda "Aku akan berhenti menunda-nuda nanti. Jangan harap ia mau mengerjakan tugas atau belajar untuk ujian hingga malam terakhir. Jangan harap ia mau meluangkan waktu untuk mengisi kuota internet, ia terlalu sibuk dengan penggunaan wifi yang ada di sekitarnya. Akibat dari kebiasaan menunda-nunda akan menjadi stress, selalu cemas, mudah kelelahan, dan mendapatkan prestasi yang biasa-biasa saja.

2. Orang yang suka menentukan prioritas
Bagi mereka, melakukan relaksasi, membangun persahabatan, olahraga, merencanakan liburan, dan lain-lain, wajib hukumnya untuk direncakan dengan matan dan tepat waktu. Mereka adalah orang-orang yang menjunjung tinggi kesempurnaan, walaupun mereka sama sekali bukan orang yang sempurna, mereka pada dasarnya adalah orang-orang yang mawas diri. Mereka selalu menyusun prioritas dalam hidupnya, serta memastikan segala hal utama baginya terlaksana duluan, dan hal-hal yang kurang penting atau bahkan tidak penting baginya terlaksana terakhir. Akibatnya, hidup orang-orang yang menentukan prioritas lebih terkendali, memiliki keseimbangan antar hak dan kewajibannya, serta memiliki prestasi yang tinggi.

3. Orang-orang yang yes-man
Ciri orang-orang yang yes-man adalah berusaha menyenangkan semua orang dan menanggapii semua keinginan orang lain. Kegiatan orang yes-man penuh dengan kegiatan-kegiatan yang penting bagi orang lain tapii tidak penting bagi dirinya sendiri, hal-hal yang ingin dikatakan tidak tapi tidak bisa karena takut menyinggung atau bahkan menyakiti orang lain. Akibatnya, orang-orang yes-man sering dianggap "tukang menyenangkan orang", kurang disiplin dalam segala hal, serta merasa seperti keset kaki bagi orang lain yang menginjak-injaknya.

4. Orang-orang pemalas
Orang-orang ini sedabg berada dalam kesia-siaan, selalu melakukan hal-hal yang tidak mendesak dan juga tidak penting. Mereka adalah orang pemalas yang profesional, tidak pernah mempunyai pekerjaan. Nonton film di TV, ngobrol di internet, atau sekedar duduk-duduk santai di kedai itu boleh-boleh saja, tapi tentu harus sesuai porsinya. Bisa jadi itu semua hanya mengubah hal baik menjadi buruk. Begadang hingga pagi hanya karena menonton film yang sebenarnya sudah anda tonton berkali-kali hanya mengubah malam yang rileks untuk beristirahat menjadi malam yang sia-sia. Akibatnya, orang-orang pemalas kurang bertanggung jawab, selalu merasa bersalah, dan tingkat kemalasannya sudah sangat tinggi dan sulit dihilangkan.





Bandung, 15 Maret 2016
Desy Ratnaningsih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar